Kamis, 29 Mei 2014

GAMBAR GAMBAR PAHAT





1. PAHAT ULIR

2.PAHAT RATA KANAN

CARA MEMBUBUT ULIR

Membubut Ulir
Proses Membubut Ulir Segitiga Luar

1.

Pertama-tama pasang benda kerja pada cekam. Bisa dengan teknik dicekamataupun dengan teknik ditumpu dengan center kepala lepas, kemudian settingpahat pada toolpost. 
2. Bubut facing asal rata, setelah itu bor menggunakan centerdrill.
3.
.Bubutlah turning sesuai ukuran
mayor yang ditentukan(misal: ukuranM10*1,25).
4.
Buatlah alur pada batas ulir. Fungsi ulir adalah

Untuk menetapkan dalamnyaulir 
dan
Untuk kebebasan gerak pahat pada akhir langkah.
5.
Pahat Ulir yang sudah diasah dengan sudut yang sesuai (Metrik = 60
' atau
withworth 55') dipasang setinggi senter dan tegak lurus terhadap bendakerja. Gunakanlah alat bantu mal ulir. Sedangkan eretan atas digesersetengah dari sudut ulir yang akan dibuat (30' atau 27,5')  
6. Setel posisi Handel-handel Upper lever dan drop lever sesuai dengan rodagigi-roda gigi. Jika tidak sesuai table, gantilah (lihat table pada mesinbubut). 
7. Jalankan mesin dengan kecepatan terendah dan tekanlah batang penggerakotomatis(split nut), kemudian lakukanlah sayatan awal pada benda kerja.
8
Lakukanlah pembubutan ulir dengan pemakanan sesuai perhitungan untukmencapai

minor. Pemakanan secara bertahap
.

9.

Kalo sudah selesai pembubutan ulirnya, kemudian periksalah dengan malulir

CARA MEMBUBUT TYRUS

cara membubut tirus

Cara Menggunakan Mesin Bubut untuk Membubut Tirus

Membubut tirus dapat dilaksanakan dengan beberapa cara, cara yang paling mudah adalah dengan tambahan alat bubut taper, akan tetapi cara ini selain membutuhkan kelengkapan juga harus memasang perlengkapan tersebut pada meja eretan. Cara biasa adalah dengan memiringkan eretan atas dan memajukan eretan sebagai langkah pemakanan, khususnya untuk benda tirus yang pendek.
Membubut tirus, memiringkan eretan atas
Cara yang lain adalah dengan membubut antara dua senter dan menggeser posisi kepala lepas sesuai dengan tinggi kemiringan yang diinginkan.
Membubut tirus, dengan menggeser kepala lepas
image

Untuk menghitung pergeseran kepala lepas dihitung dengan rumus :

a = ( D – d ) / 2 D = diameter besar
d = diameter kecil
Karena keterbatasan sentuhan senter tetap dengan lubang senter pada benda keja , maka harga pergeseran “a” tidak lebih dari 1/50 panjang benda kerjanya.
Langkah Persiapan 

  • Tentukan putaran mesin
  • Persiapkan pahat kasar, muka, dan pahat finishing
  • Kotak kunci (tool box)
  • Pemasangan benda kerja
  • Pemasangan dan penyetelan pahat bubut. 
  • Penyetelan kemiringan suA
  • Bubut diameter luar sampai dengan ukuran diameter terbesar yang diinginkan, gunakan pahat kasar
  • Rubah posisi pahat atau posisi kepala lepas untuk menentukan sudut kemiringannya
  • Bubut bagian tirusnya
  • Periksa kebenaran sisi dan sudut ketirusannya
  • Ganti pahat dengan pahat finishing.
  • Periksa hasil ketirusannya.

Senin, 19 Mei 2014

MESIN FRAIS

mesin frais


*       Pengertian Mesin Frais
            Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais (Rasum, 2006).
*       Bentuk Pengfraisan
            Mesin frais mempunyai beberapa hasil bentuk yang berbeda, dikarenakan cara pengerjaannya. Berikut ini bentu-bentuk pengfraisan yang bisa dihasilkan oleh mesin frais.
1. Bidang rata datar
2. Bidang rata miring menyudut
3. Bidang siku
4. Bidang sejajar
5. Alur lurus atau melingkar
6. Segi beraturan atau tidak beraturan
7. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang
8. Roda gigi lurus, helik, paying, cacing
9. Nok/eksentrik, dll.
*       Jenis-Jenis Mesin Frais                                                      
Jenis-jenisnya terdiri dari mesin frais tiang dan lutut (column-and-knee), mesin frais hobbing (hobbing machines), mesin frais pengulir (thread machines), mesin pengalur (spline machines) dan mesin pembuat pasak (key milling machines). Untuk produksi massal biasanya dipergunakan jenis mesin frais banyak sumbu (multi spindles planer type) dan meja yang bekerja secara berputar terus-menerus (continuous action-rotary table) serja jenis mesin frais drum (drum type milling machines) (Efendi, 2010). Berikut ini ada macam-macam mesin frais:

*       Jenis-Jenis Mesin Frais                                                      
Jenis-jenisnya terdiri dari mesin frais tiang dan lutut (column-and-knee), mesin frais hobbing (hobbing machines), mesin frais pengulir (thread machines), mesin pengalur (spline machines) dan mesin pembuat pasak (key milling machines). Untuk produksi massal biasanya dipergunakan jenis mesin frais banyak sumbu (multi spindles planer type) dan meja yang bekerja secara berputar terus-menerus (continuous action-rotary table) serja jenis mesin frais drum (drum type milling machines) (Efendi, 2010). Berikut ini ada macam-macam mesin frais:
a.       Mesin frais horizontal, merupakan mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar. frais horizontal dapat digunakan untuk mengejakan pekerjaan sebagai berikut ini antara lain:
·      mengfrais rata.
·      mengfrais ulur.
·      mengfrais roda gigi lurus.
·      mengfrais bentuk.
·      membelah atau memotong.
Gambar 3.1 Mesin Frais Horizontal
a.       Mesin frais vertikal, merupakan mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong dengan posisi tegak. mesin frais vertikal dapat digunakan untuk mengerjakan pekerjaan sebagai berikut:

·      mengfrais rata.
·      mengfrais ulur.
·      mengfrais bentuk.
·      membelah atau memotong.
·      mengebor.
Gambar 3.2 Mesin Frais Vertical
b.      Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya mendatar perubahan kearah vertikal dapat dilakukan dengan mengubah posisi arbor. Gerakan meja dari mesin ini dapat kearah memanjang, melintang, naik turun. Dan dapat diputar membuat sudut tertentu terhadap bodi mesin.
Gambar 3.3 Mesin Frais Universal




*    Bagian-bagian mesin frais





1. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle

2. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table

3. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
a. Motor spindle utama
b. Motor gerakan pemakanan ( feeding )
c. Motor pendingin ( cooling )

4. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi spindle utama
b. Transmisi feeding
Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Transmisi gear box
b. Transmisi v – blet

5. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).


6. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.

7. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang. Tempat cairan pendingin.

8. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem kontrol yaitu :
a. Mekanik
b. Electric
*       Alat-Alat Potong Mesin Frais

            Mesin frais mempunyai beberapa alat potong yang mempunyai fungsi berbeda. Berikut ini alat-alat yang ada pada mesin frais :

1. Jenis-Jenis Pisau Frais
Pisau mesin frais atau Cutter mesin frais baikhorisontal maupun vertical memiliki banyak sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta mudah atau kompleksnya benda kerja yang akan dibuat.

a.    Pisau mantel

Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan untuk pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan lebar.
b.    Pisau alur
Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja. Jenis pisau ini ada beberapa macam yang penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan.
c.    Pisau frais bergigi 
     Pisau jenis ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi yang diinginkan. Pada pisau bergigi ini benda yang tersayat akan lebih cepat, dikarenakan bentuk pisaunya yang bergigi.
d.    Pisau frais radius cekung dan cembung
                 pisau frais cembung
                 pisau frais cekung

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerjanya yang bentuknya memiliki radius dalam (cembung atau cekung). Pisau frais radius cekung proses kerjanya sama dengan pisau radius cembung hanya saja yang membedakan  adalah bentuk pisau yang berbeda.
e.    Pisau frais alur T

     Pisau ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk T seperti halnya pada meja mesin frais. Benda kerja yang akan disayat diatur dengan selera operator, sehingga menghasilkan bentuk sayatan yang diinginkan.

f.      Pisau frais sudut

Pisau ini berguna untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya sesuai sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda diantaranya 30, 45, 50, 60, 70, 80 derajat.
g.    Pisau jari


Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar. 


PAKU KELING BERONGGA DAN CARA PEMBUATANNYA

Paku Keling Berongga Dan Cara Pembuatannya

Paku Keling Berongga Dan Cara Pembuatannya - yang mari kita sedikit mengetahui tentang bagimana Paku Keling Berongga cara pembuatannya. tentunya untuk membuat paku keling berongga dibutuhkan alat-alat yang cukup mahal. dan pastinya alat yang paling utama digunakan adalah berupa sumber pemanas atau heater yang dapat menghasilkan temperature tinggi. berikut ini akan dibahas mengenail dua hal tentang penjelasan alur proses pembuatan paku keling dan Techniques Of Extrusion.

A. Penjelasan Alur Proses


  1. Sebuah logam dilelehkan dan dipadukan (alloyed) dalam tungku pembakaran yang telah dibakar dengan gas (sebagai contoh aluminium dengan titik lebur 660oC, maka suhu tungku harus di atas 660oC) .
  2. Logam yang telah dilelehkan lalu dialirkan ke dalam tungku lain sebelum proses pengecoran (casting) yang di mana ketika dialirkan ke dalam tungku , metal ini mengalami proses filterisasi dan degassed (pemisahan dari gas).
  3. Setelah itu maka didapat batangan paduan logam yang konsentrasinya telah ditentukan dengan panjang sekitar 120 inch per batang. Batangan tersebut kemudian dicor dan diberi “immediate stress relieve” dengan pemanasan 6500F lalu dimasukkan langsung ke dalam air. Batangan ini lalu dipotong kecil lagi menjadi 10 inch dan dicek menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengetahui apakah terdapat patahan dan kebocoran.
  4. Lalu batangan batangan ini dibubut untuk mendapatkan ukuran diameter yang dibutuhkan. Untuk membuat rivet bertipe “hollow” (berongga) yang memiliki lubang di tengahnya, digunakan proses ekstrusi.
  5. Dalam proses ekstrusi panas (hot extrusion process) metal dipanaskan terebih dahulu hingga 450-5000C (untuk aluminum alloy) dan 700-800oC (untuk alloy tembaga)
Paku Keling Berongga Dan Cara Pembuatannya

B. Techniques Of Extrusion

Pada ekstrusi ini cairan dipaksa (didorong) keluar dari sebuah celah menuju sebuah cetakan yang membentuk sebuah produk nantinya. Sehingga teknik ekstrusi ini digunakan untuk pembuatan Hollow Rivet.
  • Forward Extrusion to reduce diameter
  • Reverse Extrusion process of making hole
  • Up Set Formed into a particular shape
Demikianlah beberapa informasi tentang Paku Keling Berongga Dan Cara Pembuatannya, semoga menembah pengetahuan dalam bidang ilmu logam
Paku Keling Berongga Dan Cara Pembuatannya 9 Out Of 10 Based On 10 Ratings. 9 User Reviews.

Minggu, 11 Mei 2014







Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

Tetapi pengertian lain menyebutkan bahwa

Bubut
merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.

Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.


Prinsip kerja mesin bubut

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Bagian-bagian utama mesin bubut konvensional

Bagian-bagian utama pada mesin bubut konvesional pada
umumnya sama walaupun merk atau buatan pabrik yang berbeda,

hanya saja terkadang posisi handel/tuas, tombol, tabel penunjukan

pembubutan dan rangkaian penyusunan roda gigi untuk berbagai jenis

pembubutan letak/posisinya berbeda. Demikian juga cara

pengoperasianya karena memilki fasilitas yang sama juga tidak jauh

berbeda.

Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian utama mesin bubut

konvesional (biasa) yang pada umumnya dimilki oleh mesin tersebut.

1.4.1 Sumbu Utama (Main Spindle)
Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle (Gambar 19 a
dan 19 b) merupakan suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi
sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa, kolet, senter tetap
dan lain-lain. Terlihat pada (Gambar 19 a) adalah sebuah sumbu
utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam
diamana didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat digesergeser
melalui handel/tuas untuk mengatur putaran mesin sesuai
kebutuhan pembubutan.
Terlihat pada (Gambar 19 b) adalah jenis lain sumbu utama
mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap
(G), yang berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja pada saat
pembubutan dintara dua senter. Di dalam kepala tetap ini terdapat
serangkaian susunan roda gigi dan roda pulley bertingkat ataupun
roda tunggal dihubungkan dengan sabuk V atau sabuk rata. Dengan
demikian kita dapat memperoleh putaran yang berbeda-beda apabila
hubungan diantara roda tersebut diubah-ubah menggunakan
handel/tuas pengatur kecepatan (A), (C) dan (F). Roda (Pully V)
bertingkat ini biasanya terdiri dari 3 atau 4 buah keping dengan sumbu
yang berbeda dan diputar oleh sebuah motor listrik.
Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu putaran cepat
dan putaran lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja
tunggal untuk membubut benda dengan sayatan tipis sedangkan
putaran lambat untuk kerja ganda yaitu untuk membubut dengan
tenaga besar dan pemakananya tebal (pengasaran). Arah putaran
mesin dapat dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini
diperlukan dengan maksud misalnya untuk membubut ulir atau untuk
membubut dengan arah berlawanan sesuai dengan sudut mata potong
pahat.

eja Mesin (bed)
Meja mesin bubut ( Gambar 20) berfungsi sebagai tempat
dudukan kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan
merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentuk
alas ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu
atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu. Permukaannya
halus dan rata sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain di atasnya
lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan mengakibatkan jalannya
eretan tidak lancar sehingga akan diperoleh hasil pembubutan yang
tidak baik atau kurang presisi.





Eretan (carriage)
Eretan (Gambar 21) terdiri atas eretan memanjang (longitudinal
carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang
(cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas
(top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan d atas
eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan
pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator
yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda
pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan
secara otomatis ataupun manual.





Kepala Lepas (tail stock)
Kepala lepas sebagaimana (Gambar 22) digunakan untuk
dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat
pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai
menjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin,
porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk
dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala
lepas ini terdiri dari terdapat dua bagian yaitu alas dan badan, yang
diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas
kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran badan
kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar sepusat
dengan senter tetap atau sumbu mesin, atau tidak sepusat yaitu pada
waktu membubut tirus diantara dua senter.
Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat dua lagi
lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan alas yang
dipasang mur, dimana fungsinya untuk mengikat kepala lepas
terhadap alas mesin agar tidak terjadi pergerakan kepala lepas dari
kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada sisi
tabung luncur/rumah senter putar, bila dikencangkan berfungsi agar
tidak terjadi pergerakan longitudinal sewaktu membubut.



Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa
Tuas pengatur kecepatan (A) pada gambar 23, digunakan untuk
mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu pembawa. Ada dua
pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah.
Kecepatan tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda
berdiameter kecil dan pengerjaan penyelesaian sedangkan kecepatan
rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel
dan pemotongan (cut off).



besarnya kecepatan setiap mesin berbeda-beda dan dapat dilihat
pada plat tabel yang tertera pada mesin tersebut.

Pelat tabel
Pelat tabel (B) pada gambar 24, adalah tabel besarnya
kecepatan yang ditempel pada mesin bubut yang menyatakan besaran
perubahan antara hubungan roda-roda gigi di dalam kotak roda gigi
ataupun terhadap roda pulley di dalam kepala tetap (head stock).
Tabel ini sangat berguna untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga
dapat dipilih kecepatan yang sesuai dengan besar kecilnya diameter
benda kerja atau menurut jenis pahat dan bahan yang dikerjakan

Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa
Tuas pembalik putaran (C) pada gambar 24, digunakan untuk
membalikkan arah putaran sumbu utama, hal ini diperlukan bilamana
hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan, ataupun
membubut permukaan





Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama
Plat tabel kecepatan sumbu utama (E) pada Gambar 25,
menunjukkan angka-angka besaran kecepatan sumbu utama yang
dapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.




Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
Tuas pengatur kecepatan sumbu utama (Gambar 26) berfungsi
untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai hasil dari
perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.



Penjepit Pahat (Tools Post)
Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat,
yang bentuknya ada beberapa macam diantaranya seperti ditunjukkan
pada gambar 27. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4
(empat) buah sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bila
memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang dan disetel
sekaligus.



Eretan Atas
Eretan atas sebagaimana gambar 28, berfungsi sebagai
dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi untuk mengatur
besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus,
champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01
mm.




Eretan ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan
hanya dengan cara manual. Kedudukannya dapat diatur dengan
memutarnya sampai posisi 360°, biasanya digunakan untuk
membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan
menggunakan eretan atas.
 
 

Keran pendingin
Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada benda kerja yang sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat menjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya. Hasil bubutannyapun halus.

Roda Pemutar
Roda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk

menggerakkan poros kepala lepas maju ataupun mundur. Berapa

panjang yang ditempuh ketika maju atau mundur dapat diukur dengan

membaca cincin berskala (dial) yang ada pada roda pemutar tersebut.

Pergerakkan ini diperlukan ketika hendak melakukan pengeboran

untuk mengetahui atau mengukur seberapa dalam mata bor harus

dimasukkan.


Transporter dan Sumbu pembawa

Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi

empat atau trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan

untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu

membubut ulir, alur dan atau pekerjaan pembubutan lainnya.

Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros

yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya

eretan.






Tuas Penghubung
Tuas penghubung sebagaimana digunakan untuk

menghubungkan roda gigi yang terdapat pada eretan dengan poros

transpoter sehingga eretan akan dapat berjalan secara otomatis

sepanjang alas mesin. Tuas penghubung ini mempunyai dua

kedudukan. Kedudukan di atas berarti membalik arah gerak putaran

(arah putaran berlawanan jarum jam) dan posisi ke bawah berarti

gerak putaran searah jarum jam.


Eretan Lintang

Eretan lintang sebagaimana ditunjukkan pada berfungsi

untuk menggerakkan pahat melintang alas mesin atau arah ke depan

atau ke belakang posisi operator yaitu dalam pemakanan benda kerja.

Pada roda eretan ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui

berapa panjang langkah gerakan maju atau mundurnya pahat.